Artikel Populer

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 25 Juni 2016

PROPORSI DAN ETIKA MAKANAN DALAM ISLAM

Proporsi Dan Etika Makanan dalam Islam

Islam sudah menerangkan bahwa kosumsi makanan sehat itu berarti menyuplai tubuh dengan energi yang diperlukannya untuk beraktivitas dan menjaga dari berbagai ancaman penyakit, tanpa berlebih-lebihan atau terlalu sedikit. Kekurangan unsur makanan menyebabkan lambatnya gerakan pembentukan dan perlindungan jaringan tubuh. Dalam hal ini, saya akan membahas sedikit tentang proporsi makanan dalam islam yang dianjurkan.


Perlu diketahui bahwa setengah sel-sel tubuh manusia berada pada kondisi maksimal pertumbuhan, perkembangan, dan aktivitasnya; seperempat sel-sel pede kondisi pertumbuhan seimbang; seperempat sel-sel lainnya berada pada kondisi peruraian dan pergantian dengan yang baru. Makanan adalah bahan bakar tuguh yang menjadi sumber energi. Jika seseorang bekerja keras, ia akan membutuhkan energi yang sebanding dengan kuantitas yang dikerjakan. Hal inilah yang perlu adanya Proporsi dan etika makanan dalam Islam.

Berikut ini adalah proporsi dan etika makanan dalam islam yang harus diperhatikan:
  1. Membaca Bismillah dan zikir kepada Allah ketika makan. Hikmah diblik itu semua agar seorang muslim selalu ingat bahwa makanan ini adalah nikmat dari allah SWT sehingga ia akan menjaganya agar tidak berlebihan dan tidak menghambur-hamburkannya.
  2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. 
  3. Senantiasa  menjaga keseimbangan dalam makanan dan menghindari sikap berlebihan.
  4. Makan dengan menggunakan tiga jari karena hal itu merupakan wujud kesederhanaan dan keseimbangan.
  5. Sederhana dalam duduk dan tidak bersandar ketika makan. Hal ini lebih kepada etika.
  6. Minum dengan tiga tegukan, duduk, dan tidak bernafas pada bejana air.
  7. Makan secara bersama-sama atau tidak menyendiri karena kondisi tersebut dapat menebarkan rasa kesatuan dan kasihsayang diantara yang hadir, yang akan berdampak positif kepada selera dan nafsu makan.
  8. Berbicara atau tidak diam ketika makan. Tujuannya adalah menebarkan suasana keakraban.
  9. Memperhatikan adat-adat dan kebiasaan, khususnya ketika mengambil makanan. Tidak memaksakan diti untuk menyantap makanan tertentu diluar kebiasaan dan adat dalam masyarakat.
  10. Berlemah lembut dalam berinteraki dengan orang sakit serta tidak memaksanya memakan makanan tertentu
  11. Memperhatikan perasaan orang lain ketika makan atau tidak makan dengan arah yang berlawanan dari nampan atau piring karena hal itu akan menyebabkan hilangnya selera makan.
  12. Pada waktu makan, hendaknya mendahulukan buah-buahan dripada daging. hal ini dimaksudkan untuk mengikuti apa yang dilakukan para ahli surga. "Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan" (QS al-Waqi'ah [56] : 20-21).  
Proporsi dan tika makanan dalam Islam sangat indah jika kita renungkan.
Rasulullah saw. bersabda, "sesungguhnya termasuk berlebihan adalah engkaun makan segala yang engkau suka"
Rasulullah saw. bersabda "Seorang mukmin makan dengan satu usus, orang kafir makan dengan tujuh usus" (HR Bukhari, Muslim,Turmudzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Darimi).

Itulah sedikit materi yang bisa saya bagikan tentang proporsi dan etika makanan dalam Islam yang bisa saya berikan. Semoga bermanfaat.

0 on: "PROPORSI DAN ETIKA MAKANAN DALAM ISLAM"